Pohon Besar Tertua di Depan Puskesmas Tamalatea Jeneponto Ditebang Warga, Kabel Twisted PLN Nyaris Putus

JENEPONTO - Salah satu pohon besar yang menjulang tinggi tepatnya di depan kantor Puskesmas Tamalatea, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditebang warga, Minggu (01/01/2023). 

Dari pantaun media ini sekira pukul, 16.00 terlihat beberapa warga melakukan aktivasi memangkas ranting pohon besar itu.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi Danowudu-Bitung

Akbitnya, kabel twisted milik PLN nyaris putus dan jalan menuju ke Puskesmas Tamalatea dan kantor Lurah Tamalatea tertutup ranting pohon. 

Baca juga: Tender II Stadion Mattoanging Makassar Dimulai

Salah seorang warga, Herman, mengatakan bahwa pohon besar itu ditebang atas permintaan masyarakat karena cukup mengganggu para pengguna jalan. 

Selain mengganggu pengguna jalan, kata Herman, pohon yang berumur sekira kurang lebih 200 tahun (dua abad) tersebut berpotensi membahayakan, apalagi kondisi cuaca saat ini terbilang ekstrim. 

Baca juga: Nico Sihaan Pesimis Program ASO Bisa Capai Target November 2022

"Jadi pohon ini sengaja kita tebang rata dengan tanah supaya tidak macet lagi di sepanjang jalan depan Puskesmas Tamalatea dan kontor Lurah Bantotangnga, " ungkap Herman kepada media. 

Kata Herman bahwa setelah pohon besar itu tebang dan dibersihkan akan kembali dibenahi supaya ada tempat untuk lahan parkir.

Baca juga: Rudi pastikan Pembangunan Infrastruktur Hinterland Prioritas

"Jadi nanti itu ada tempat parkir kendaraan di sini supaya tidak macet lagi, " katanya.

Terkait dengan kabel twisted milik PLN, Herman bilang akan tetap diperbaiki ketempat semula. Hanya saja masyarakat minta kepada pihak PLN agar ada tiang listrik sebagai penyangga kabel.

Baca juga: Wujudkan Visi Misi Pemerintah yang SMART, Dinas PUPR Jeneponto Buka Forum Gabungan OPD Bidang Infrastruktur

"Kabel itu terlihat begitu karena sempat kena ranting pohon saat dipangkas. Alhamdulillah kabelnya tidak putus ji dan tidak ada ji juga pengaruhhya, buktinya lampu tetap ji menyalah, " tuturnya.

Herman mengaku, sebelum pohon besar itu ditebang, warga sudah berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan Lurah Bontotannga. Bahkan, mereka ikut berpartisipasi.

"Ini namanya pohon tindo, na bilang orang pohon kayu colok (kayu korek), " terangnya. 

Penulis: Syamsir